Daftar Isi

Kera Merapi Hidup Berdampingan dengan Warga

Diposting oleh Gembul on Selasa, 15 November 2011


Ratusan kera yang semula hidup di hutan Merapi wilayah Klaten, Jawa Tengah, kini hidup berdampingan dengan warga di lereng gunung tersebut.

Camat Kemalang, Suradi, ditemui di Klaten, Selasa (15/11/2011) mengatakan, saat ini jumlah kera Merapi yang turun ke permukiman penduduk bertambah dan tak sedikit yang memakan tanaman warga di ladang dan sawah. Hutan tempat hewan hidup di lereng Merapi kini masih gundul akibat erupsi pada 2010.

"Kera-kera tersebut saat ini semakin banyak di Desa Tegalmulyo, Kemalang dan memakan tanaman warga, seperti jagung sehingga warga harus selalu menunggui ladangnya agar tanamannya tidak habis dimakan kera," katanya.

Atas kondisi tersebut, pihaknya meminta pihak Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) memberi perhatian terhadap kera-kera tersebut. Salah satunya dengan memberi makan kera agar tak memakan tanaman warga. "Kera-kera tersebut memakan tanaman warga karena kelaparan. Karena itu kami mohon pihak TNGM menyediakan pakan untuk kera Merapi," katanya.

Berbeda dengan camat, warga Tegalmulyo justru menganggap kera-kera yang turun ke permukiman warga tersebut tidak mengganggu dan mereka bisa hidup berdampingan pascaerupsi Merapi hingga saat ini. "Kera-kera saat ini memang semakin turun ke permukiman penduduk yang ada di bawah dusun tertinggi di Merapi, tetapi keberadaannya tidak terlalu mengganggu dan perilakunya masih wajar," kata Heri, warga Tegalmulyo.

Dia mengatakan, pascaerupsi Merapi 2010 berbagai macam hewan yang semula mendiami hutan Merapi turun ke permukiman penduduk, namun warga merasa masih nyaman dengan kondisi tersebut karena keberadaannya tidak meresahkan.

Sementara itu, kera juga turun ke Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, yang merupakan desa di Klaten yang jaraknya paling dekat dengan puncak Merapi.

Kepala Desa Balerante, Sukono mengatakan, kera yang turun ke permukiman warga tidak sampai mengganggu rumah-rumah penduduk, tetapi sebatas berada di ladang atau sawah milik warga. "Beberapa kera memang ada yang memakan hasil tanaman penduduk, terutama jagung. Namun hal itu tidak sampai meresahkan warga. Kalau tanaman yang diambil kera terlalu banyak, warga biasanya sesekali berjaga di ladangnya," katanya.

Menurut dia, kera-kera Merapi yang kini hidup berdampingan dengan warga merupakan hal yang wajar karena warga juga menyadari bahwa kera-kera tersebut butuh tempat tinggal dan makan, sehingga mereka tidak berniat mengusir hewan tersebut dari desanya.

Sumber

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar