Daftar Isi

Kemkominfo Terus Desak RIM Bangun "Server" di Indonesia

Diposting oleh Gembul on Selasa, 15 November 2011





Pemerintah meminta pihak Research in Motion (RIM) untuk membangun server atau data center atau network aggregator di Indonesia. Hal itu didasari dari jumlah pengguna Blackberry di Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara.


Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Muhammad Budi Setyawan mengatakan, pembangunan server itu menjadi salah satu komitmen yang telah disepakati antara pihak RIM dan Pemerintah Indonesia, yang dalam hal ini diwakili oleh Kemkominfo pada 15 September 2011.

"Kami usahakan agar RIM mau membangun server di sini. Kami lagi mau negosiasi bulan depan," ujar Budi selepas pers conference di Bank Indonesia, Jakarta, Senin (14/11/2011).

Pembangunan server tersebut menjadi salah satu dari empat komitmen yang disepakati RIM kepada Pemerintah Indonesia. Namun, dalam kesepakatan itu tidak mencantumkan keharusan bahwa RIM harus membangun server di Indonesia. Jadi, pihak RIM masih bisa membangun server-nya di Asia atau negara mana pun yang disukainya.

Padahal, kata Budi, pengguna Blackberry di Indonesia sudah menjadi mayoritas pengguna di Asia Tenggara. Berdasarkan data hingga akhir 2010, jumlah pengguna Blackberry di Indonesia mencapai 2,63 juta orang. Hingga akhir tahun ini, pengguna Blackberry di Indonesia diperkirakan akan mencapai 4 juta orang.

Perlunya membangun server di Indonesia, kata Budi, agar pengiriman atau pengunduhan fitur-fitur Blackberry bisa lebih cepat dilakukan. Pasalnya, selama ini untuk pengiriman Blackberry Messenger (BBM) harus melalui server di Kanada sehingga ada pengiriman BBM yang gagal atau sampainya lama.

Sebelumnya, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemkominfo Gatot S Dewabroto mengatakan, pihaknya akan memanggil pihak RIM pada Desember 2011. Pemanggilan itu terkait belum terpenuhinya komitmen RIM yang telah disepakati dengan Pemerintah Indonesia sebelumnya. Paling lambat kesepakatan itu harus dilakukan maksimal 31 Desember 2012.

Hingga saat ini baru satu dari empat komitmen yang telah dipenuhi, yaitu melakukan filterisasi konten porno pada ponsel Blackberry. Tiga lainnya adalah penyadapan terhadap Blackberry, layanan purnajual, dan pembangunan server atau network aggregator.

Sumber

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar