Daftar Isi

Simoncelli Sempat Diramal Jadi Bintang Tahun Depan

Diposting oleh Gembul on Senin, 24 Oktober 2011

Pembalap Honda Gressini asal Italia, Marco Simoncelli, yang meninggal dunia akibat kecelakaan maut saat balap MotoGP di Sepang, Malaysia, Minggu (23/10/2011), dikenal sebagai sosok flamboyan dan salah satu pembalap berbakat di dunia otomotif.

Dengan gaya rambut kribonya, Simoncelli amat mudah dikenali. Sementara itu, bakat yang dimilikinya membuat Simoncelli selalu mendapat perhatian dari banyak pihak.

Ironisnya, Sirkuit Sepang tempat Simoncelli memastikan gelar juara dunia kelas 250cc pada 2008, menjadi sirkuit terakhir yang dipakai pembalap ini.

Kecelakaan yang melibatkan Collin Edwards dan Valentino Rossi tersebut membuat Simoncelli terkapar di lintasan. "Supersic" jatuh dan terseret ke jalur pebalap Yamaha Tech 3, Colin Edwards, yang tak kuasa menghindar sehingga menghantam motor sekaligus kepala Simoncelli.

Saat itu juga bendera merah dikibarkan, dan Simoncelli dievakuasi dengan ambulans ke pusat medis sirkuit. Sayang, takdir berkata lain, karena nyawanya tak tertolong sehingga dia meninggal pada pukul 16.56 waktu setempat.

Menurut direktur medis MotoGP, Simoncelli cedera parah pada beberapa bagian tubuh, sehingga dia tak mampu melawannya. Pebalap berusia 24 tahun tersebut mengalami luka yang besar pada kepala, leher, dan dada. Upaya pihak paramedis untuk menyelamatkan nyawanya gagal.

Simoncelli dilahirkan di Cattolica, 20 Januari 1987. Ia mengakhiri karir balap domestiknya, dengan pindah ke tim Aprilia pada 2002. Saat itu, ia mengikuti kejuaraan MotoGP kelas 125cc. Kemenangan pertamanya didapat pada 2004, setelah ia meraih pole position di GP Spanyol.

Pada 2006, ia kemudian naik tingkat ke kelas 250cc, dan pindah ke Tim Gilera. Bersama tim ini, Simoncelli meraih gelar juara dunia pada 2008. Setelah meraih 12 kemenangan di kelas 250cc, ia kemudian beralih ke MotoGP. Pada 2010, Simoncelli membela Honda Gressini.

Pada Mei lalu, ia sempat terlibat kecelakaan kontroversial dengan pembalap Honda lainnya, Dani Pedrosa, saat keduanya mengikuti GP Prancis di Le Mans. Akibat kecelakaan itu, Pedrosa terpaksa menjalani operasi akibat menderita patah tulang pada bahunya.

Simoncelli dituduh telah melakukan manuver ilegal. Ia pun kerap mendapat kecaman dari fans Pedrosa akibat kasusnya dengan pebalap Spanyol tersebut.

Hasil terbaik yang ditorehkan Simoncelli di kelas MotoGP adalah posisi kedua, saat Casey Stoner memastikan gelar juaranya di GP Australia pekan lalu. Sepekan setelah pencapaian tersebut, Simoncelli pun harus menghembuskan nafas terakhirnya.

Pembalap Formula 1, Mark Webber, menuturkan bela sungkawanya melalui akun twitternya, "RIP Marco. Bakat istimewa yang akan dirindukan. Memikirkan cintamu dan semua paddock MotoGP."

Sementara itu pembalap Moto GP, Cal Crutchlow menuliskan di twitternya, "RIP Marco Simoncelli. Pembalap hebat dan orang yang akrab dengan semuanya. Pikiranku bersama dengan keluarga dan temannya. Saya tidak akan pernah melupakan hari ini."

"Pada saat aku melihat cuplikan adegan tersebut, saya merasa mual. Kapanpun helm itu lepas, itu adalah pertanda buruk," kata Stoner kepada BBC.

Matt Roberts, presenter BBC menggambarkan Simoncelli sebagai sosok menarik baik di dalam maupun di luar track. "Saat seseorang meninggal, semua orang selalu berkata kalau mereka cinta kehidupan. Namun ia adalah pribadi yang sangat bersemangat," katanya.

"Ia telah memiliki penggemar dalam jumlah besar di seluruh dunia, meskipun kerap dicemooh karena cara balapnya yang agresif, namun ia adalah pria yang luar biasa. Ia tidak menjadikan dirinya terlalu serius, dan akan menjadi bintang tahun depan."


Sumber

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar